Skip to main content

Tarif Dasar Listrik : Pembagian Golongan

Tarif dasar listrik atau biasa disingkat TDL, adalah tarif yang ditentukan oleh pemerintah untuk para pelanggan PLN.

 Pemerintah mengatur harga listrik yang dijual oleh PLN



Dengan adanya naik dan turunnya bahan bakar, nilai tukar rupiah dan inflasi bulanan, maka biaya pokok penjualan untuk listrik juga akan menaik dan turun.

Dengan adanya perbedaan tujuan penggunaan listrik maka PLN membagi pelanggan PLN menjadi beberapa golongan:
  • Keperluan Pelayanan Sosial (S)
  • Keperluan Rumah Tangga (R)
  • Keperluan Bisnis (B)
  • Keperluan Industri (I)
  • Keperluan Kantor Pemerintahan dan Penerangan Jalan Umum (P)
  • Keperluan Traksi pada tegangan menengah (T) seperti PT Kereta Api Indonesia
  • Keperluan penjualan Curah (bulk) pada tegangan menengah (C) seperti Pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
  • Keperluan Layanan Khusus pada tegangan rendah (L) diperlukan untuk pengguna listrik yang memerlukan kualitas khusus
Tarif dasar listrik juga dibagi berdasarkan daya yang tersambung
Golongan Tarif Tegangan Batas Daya Awal Batas Daya Atas Peruntukan
S1 TR - 220 VA keperluan pemakaian sangat kecil
S2 TR 450 VA 200 kVA keperluan pemakaian kecil sampai sedang
S3 TM 200 kVA - keperluan pemakaian besar
R1 TR 450 VA 2200 VA keperluan rumah tangga kecil
R2 TR 3500 VA 5500 VA keperluan rumah tangga menengah
R3 TR 6600 VA - keperluan rumah tangga besar
B1 TR 450 VA 5500 VA keperluan bisnis kecil
B2 TR 6600 VA 200 kVA keperluan bisnis menengah
B3 TM 200 kVA - keperluan bisnis besar
I1 TR 450 VA 14 kVA keperluan industri kecil atau industri rumah tangga
I2 TR 14 kVA 200 kVA keperluan industri sedang
I3 TM 200 kVA 30 MVA keperluan industri menengah
I4 TT 30 MVA - keperluan industri besar
P1 TR 450 VA 200 kVA keperluan kantor pemerintahan kecil dan sedang
P2 TM 200 kVA - keperluan kantor pemerintahan besar
P3 TR - - keperluan penerangan jalan umum


source: 
Perpres No 8 Tahun 2011


Comments

Popular posts from this blog

Jam Nyala

Jam Nyala (JN) adalah rasio dari pemakaian kWh dalam satu bulan dibagi dengan daya (kVA) tersambung. Jam Nyala merupakan parameter untuk menentukan seberapa besar daya yang tersalurkan pada pelanggan tersebut untuk berbagai daya. Dengan jam nyala kita akan menentukan apakah pelanggan tersebut besar atau kecil pemakaiaannya. Rumus sebagai berikut :

Kode-kode Listrik Prabayar

Listrik prabayar dapat digunakan dengan cara mengisi terlebih dahulu pulsa/token. Selain itu, LPB (litrik prabayar) dapat juga untuk mengukur tegangan dan arus yang sedang mengalir. Dengan menekan kode-kode tertentu kita bisa mendapatkan besar tegangan, sisa kredit, daya sesaat dll. Pada umumnya di LPB menggunakan kode yang sama seperti (tekan enter setelah kode tersebut) 37 enter untuk sisa kWh, dan 41 enter untuk tegangan Berikut kode dan fungsi dari 00 sampai 99

Kelas Current Transformer

KELAS CURRENT TRANSFORMER CT proteksi dan CT metering apa sih bedanya? Sebenarnya keduanya bekerja dengan prinsip yang sama, mengubah nilai arus pada primer menjadi nilai arus pada sekunder dengan perbandingan tertentu. Pada umumnya, CT pada Tegangan Menengah memiliki 4 terminal yang mana 2 output untuk pengukuran dan 2 output digunakan untuk proteksi. Terminal sekunder pada CT 1S1 dan 1S2 digunakan sebagai terminal sekunder untuk pengukuran dan 2S1 dan 2S2 digunakan sebagai terminal sekunder untuk proteksi. Kelas CT Metering Dalam IEC61869-2, telah diatur kelas untuk CT yaitu 0,1 - 0,2 - 0,5 - 1 - 3 - 5 dan ada juga 0,2s dan 0,5s. Perbedaan antara keduanya adalah error maksimal terjadi pada CT tersebut. Untuk memudahkan pemahaman, bisa dilihat pada tabel dibawah ini. Kelas CT